Samson[1] adalah
seorang Hakim Israel yang paling kontroversial. Dia sama sekali tidak pernah
memimpin sepasukan besar tentara Israel untuk melawan musuh (Bangsa Filistin).
Semua bentuk perselisihan dengan Bangsa Filistin semata hanya merupakan konflik
pribadi, pembalasan dendam pribadi. Walaupun demikian, aksinya itu membuka
babak baru pembebasan Bangsa Israel dari Bangsa Filistin yang nantinya
berpuncak pada masa Raja Daud. Editor Kitab Hakim-hakim pun melihat bahwa aksi
individual Samson itu sebagai karya Allah dalam membebaskan Bangsa Israel.
Samson dipandang sebagai perpanjangan tangan Allah.
Tradisi dalam kisah Samson
adalah tradisi yang paling luas. Walau tradisi ini jelas diwarnai unsur
legenda, ibadat, dan cerita rakyat, bahkan juga oleh mitos matahari kuno, tidak
ada alasan untuk menyangkal segi historisnya. ‘Samson’ berhubungan dengan kata
Ibrani untuk matahari. Tokoh Samson sendiri pun datang dari wilayah yang tidak
jauh dari Bet-Semes (Kuil Matahari).
Ayat pembuka yang lazim
pada cerita para Hakim sebelum Samson tidak terdapat pada cerita Samson. Hanya
diringkas bahwa Israel melakukan dosa dan TUHAN menguhukumnya dengan
menyerahkan Israel ke tangan bangsa Filistin 40 tahun lamanya. Tidak ada ratap
tangis dan permohonan kepada TUHAN. Juga tidak terdapat ayat penutup yang lazim
pada cerita para Hakim sebelumnya. Cerita para Hakim sebelumnya selalu ditutup
dengan keberhasilan Sang Hakim memberikan damai bertahun-tahun kepada Bangsa
Israel.
Yang paling menarik dari
cerita Samson adalah kisah cintanya terhadap seorang gadis Filistin, juga
terhadap Delilah, dan kisahnya semalam bersama seorang pelacur Gaza. Samson
yang telah ditetapkan menjadi seorang Nazir seumur hidup melanggar
pantangan-pantangan seorang Nazir demi cinta. Cinta inilah yang membuat dia diperdaya,
buta, dipenjara, dipermalukan, dan sengsara. Namun, justru dengan kisah cinta
Samson Allah berkarya memulai pembebasan Bangsa Israel.
Kelahiran Samson sudah
diwartakan oleh Malaikat TUHAN kepada orang tuanya sama seperti kelahiran
tokoh-tokoh besar lainnya. Kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus pun didahului
dengan warta malaikat (Luk 1:5-38), juga kelahiran Isak diberitakan sendiri
oleh TUHAN (Kej 18). Samson, seperti halnya Isak, Samuel, dan Yohanes
Pembaptis, lahir dari perempuan tua dan/atau mandul. Skema semacam ini ingin
menekankan bahwa Allah sendirilah yang merencanakan dan berkarya. Memang pada
Hak 13:1 dikisahkan rumusan pembuka yang sama dengan cerita hakim-hakim
lainnya, bahwa Israel sekali lagi berbuat apa yang jahat di mata TUHAN,
sehingga TUHAN menyerahkan mereka ke tangan orang Filistin selama 40 tahun,
tetapi pada kisah Samson ini kita takkan menemukan Bangsa Israel berseru kepada
TUHAN, memohon, dan mendesak bantuan. Meski demikian, Allah tidak tinggal diam.
Allahlah yang pertama membuat inisiatif. Pemberitaan kelahiran Samson oleh
Malaikat TUHAN merupakan inisiatif Allah untuk membebaskan umat-Nya.
Tidak seperti para Hakim
sebelum dia, Samson sudah dipilih Allah sebelum kelahirannya. Dia telah
ditetapkan menjadi seorang nazir seumur hidupnya. Seorang nazir adalah seorang
yang ‘dipisahkan’, dikhususkan/disucikan untuk Allah. Biasanya seseorang
menjadi nazir setelah mengucapkan nazar tertentu. Ada beberapa peraturan dan
pantangan selama orang itu menjadi seorang nazir. Peraturan itu diatur dalam
Bil 6:1-21. Seseorang baru dilepaskan dari segala peraturan dan pantangan yang
mengikat seorang nazir setelah dia melunasi nazarnya.
Peraturan dasar seorang
nazir, yang dilanggar Samson pada perjalanan hidupnya, ditulis dalam Bil
6:1-21, khususnya ayat 3-6, yaitu sebagai berikut:
6:3 maka haruslah ia menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka minuman yang memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari buah anggur, dan jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang kering.
6:4 Selama waktu
kenazirannya janganlah ia makan sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur,
dari bijinya sampai kepada pucuk rantingnya.
6:5 Selama waktu nazarnya
sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap
waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan
rambutnya tumbuh panjang.
6:6 Selama waktunya ia
mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang.
Filistin adalah bangsa
pelaut dari Aegea dan Kreta yang, setelah diusir Bangsa Mesir tahun 1200 S.M.,
datang ke Pantai Selatan Kanaan dan membangun polis-polis di sana kurang lebih
lima puluh tahun setelah Israel masuk Kanaan. Di Kanaan hanya Filistin yang
dijuluki sebagai “bangsa tidak bersunat” karena memang di antara bangsa-bangsa
yang tinggal di Kanaan, hanya Filistin yang tidak memiliki tradisi sunat.
Filistin merupakan ancaman serius bagi Israel pada era hakim-hakim hingga
raja-raja awal. Filistin berhasil memaksa Suku Dan bermigrasi dari daerah Barat
Daya Kanaan. Samson sendiri berasal dari suku Dan. Israel dan Filistin hidup
berdampingan. Terkadang terjadi perkawinan di antara kedua bangsa ini, walau
bagi Bangsa Israel hal itu tak dikehendaki bahkan terlarang (Hak 14:1-3 dan Ul
7:3-4).
Sepak terjang Samson
sebagai seorang dewasa tidak menunjukkan aksi seorang hakim. Samson lebih
sebagai seorang petualang, terlebih lagi seorang petualang cinta. Saat
berjalan-jalan ke Timna, dia melihat seorang gadis Filistin dan jatuh cinta
kepadanya. Dia pulang dan berkata kepada orang tuanya, “Di Timna aku
melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku (I
have seen a Philistine woman in Timnah; now get her for me as my wife).”
Walaupun orang tuanya keberatan karena gadis itu dari Bangsa Filistin, Samson
bersikeras, katanya, “Ambillah dia bagiku, sebab dia kusuka (Get her for me.
She's the right one for me).” “Dia kusuka” atau menurut NIV “she’s the
right one for me” secara literer “she is right in my eyes” (hi’
yasera be ‘enay – ynycb hrvy ayh). Frase itu setara dengan
refrein pada Kitab Hakim-hakim yang menggambarkan sikap bangsa Israel: “all
the people did what was right in their own eyes” (17:6; 21:25).
Cerita Samson memang penuh
Ironi. Pada 14:4 diterangkan bahwa pelanggaran Samson itu adalah kehendak TUHAN
sendiri. Allah menghendaki Samson melanggar ketentuan-Nya sendiri, dilarang
menikahi wanita bangsa asing, dalam rangka plot besar penyelamatan Israel.
Pelanggaran Samson tidak hanya berhenti pada pernikahannya dengan wanita asing,
bahkan dalam proses pernikahan itu Samson melanggar dua ketentuannya sebagai
seorang nazir. Ironi yang lain adalah kenyataan bahwa Samson sebagai hakim tidak
pernah memimpin sejumlah pasukan Israel. Perselisihannya dengan Bangsa Filistin
hanyalah masalah dendam pribadi. Perselisihan itu berawal dari kisah cinta
pertama Samson ini. Ketulusan dan kesetiaan cintanya dikhianati. Namun, semua
hal ini dikehendaki Allah dalam rangka proses pembebasan Bangsa Israel.
Dalam perjalanan kunjungan
pertama Samson dan keluarga menemui gadis Filistin itu, Samson bergulat dengan
seekor singa dan dapat menang dengan mudah karena Roh TUHAN memberinya kuasa.
Selang beberapa waktu Samson dan keluarga bermaksud kembali untuk mengadakan
pesta pernikahan dengan gadis Filistin itu. Dalam perjalanan Samson melihat
kerangka singa yang telah dibunuhnya dahulu. Dalam kerangka itu terdapat
kawanan lebah dan madu. Samson mengambil madu itu dan memakannya. Dia telah
melanggar salah satu ketentuan seorang nazir, dilarang menyentuh mayat/bangkai,
apa lagi dia memakan sesuatu yang tidak bersih, madu yang diambil dari kerangka
singa. Dari peristiwa itu Samson membuat teka-teki yang menjadi pemicu perselisihannya
dengan Bangsa Filistin: dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar
manisan (out of the eater, something to eat; out of the strong, something
sweet).
“Setelah ayahnya pergi
kepada perempuan itu, Samson mengadakan perjamuan di sana, sebab
demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda (Now his father went down to
see the woman. And Samson made a feast there, as was customary for
bridegrooms)” – 14:10. Kata “perjamuan/feast” menerjemahkan
kata Ibrani misteh (htvm) yang menunjuk pada pesta dengan minum
minuman keras (anggur). Dengan demikian Samson telah melanggar ketentuan kedua
seorang nazir (Hak 13:4; Ul 6:3-4). Walaupun telah melanggar dua ketentuan
seorang nazir, jangan berkontak dengan mayat dan jangan minum minuman keras,
TUHAN masih menyertai sepak terjang Samson; setidaknya Samson tidak mencukur
rambut panjangnya. Dan, justru dari pesta perjamuan itu, Samson memulai
gara-gara dengan Bangsa Filistin. Tiga puluh Orang Filistin dipilih untuk
menemani Samson berpesta (14:11), NJB (The New Jerusalem Bible) menyebut ketiga
puluh Orang Filistin itu dengan “thirty companions”.
Di dalam pesta itulah
Samson melemparkan sebuah teka-teki dengan taruhan tiga puluh pakaian
lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran. Dalam teks ITB (Indonesia Terjemahan
Baru) ditulis demikian: “14:12 Kata Simson kepada mereka: "Aku mau
mengatakan suatu teka-teki kepada kamu. Jika kamu dapat memberi jawabnya yang
tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan ini berlangsung dan
menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh pakaian lenan dan tiga
puluh pakaian kebesaran. 14:13 Tetapi jika kamu tidak dapat memberi jawabnya
kepadaku, maka kamulah yang harus memberikan tiga puluh pakaian dalam dan tiga
puluh pakaian kebesaran kepadaku." Kata mereka kepadanya:
"Katakanlah teka-tekimu itu, supaya kami dengar."” Aneh, dalam ITB
Samson meminta 30 pakaian dalam! Namun, dalam NIV (New International Version)
ditulis: “14:12 "Let me tell you a riddle," Samson said to them.
"If you can give me the answer within the seven days of the feast, I will
give you thirty linen garments and thirty sets of clothes. 14:13
If you can't tell me the answer, you must give me thirty linen garments and thirty
sets of clothes." "Tell us your riddle," they said. "Let's
hear it."” Dan, dalam NJB ditulis: “14:12 Samson then said to them, 'Let
me ask you a riddle. If you can give me the answer during the seven days of
feasting, I shall give you thirty pieces of fine linen and thirty
festal robes. 14:13 But if you cannot tell me the answer, then you in your turn
must give me thirty pieces of fine linen and thirty festal robes.'
'Ask your riddle,' they replied, 'we are listening.' Entah apa yang terjadi.
Banyak versi terjemahan lain menyebutkan kata “linen/lenan”. Di dalam kamus
kata “lenan/linen” sama sekali tidak mengacu pada pakaian dalam. Apakah
mungkin terjadi kesalahan cetak atau kesalahan terjemahan dalam ITB?
Orang-orang Filistin itu
tidak akan mungkin menjawab teka-teki yang berasal dari pengalaman pribadi
Samson yang bahkan tidak diketahui orang tuanya, jika tidak memaksa istri
Samson membocorkan jawabannya. Mereka mengancam akan membakarnya beserta seisi
rumah ayahnya. Istri Samson merengek-rengek pada Samson, dengan dalih meragukan
cintanya untuk mendapatkan jawaban atas teka-teki itu. Lalu menangislah isteri
Simson itu sambil memeluk Simson, katanya: "Engkau benci saja kepadaku,
dan tidak cinta kepadaku; suatu teka-teki kaukatakan kepada orang-orang
sebangsaku, tetapi jawabnya tidak kauberitahukan kepadaku," (14:16). Tidak
tahan akan rengekan orang yang dicintai dan akan keraguan atas cintanya, Samson
pada hari ketujuh memberitahukan jawaban atas teka-teki itu kepada istrinya
yang segera menyampaikannya kepada Orang-orang Filistin. "Apakah yang
lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?"
(14:18).
Kalau kita dalami jawaban
yang berbentuk pertanyaan ini dengan membaca seluruh Kisah Samson, kita akan
menemukan tema kisah itu. Apa yang lebih manis dari pada madu dan lebih kuat
dari pada singa? Cinta. Cinta Samson sebegitu manis pada tiap gadis yang
dicintainya, dan cinta Samson sebegitu kuat pada tiap gadis yang dicintainya.
Samson rela melakukan apapun demi gadis yang dicintainya, bahkan membongkar
rahasia kekuatannya sendiri. Walaupun gadis yang dicintainya telah
mengkhianatinya, Samson tetap mencintainya. Labih jauh lagi, cinta Samson
menggambarkan cinta TUHAN sendiri. Cinta TUHAN yang kuat dan manis tidak bisa
membiarkan Israel tersesat terlalu jauh dan sengsara, bahkan TUHAN tetap
mencintai Israel meskipun Israel berkali-kali tidak setia pada-Nya.
Mengetahui bahwa
Orang-orang Filistin itu mendapatkan jawaban dari istrinya, Samson marah.
"Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak
teka-tekiku," (14:18). Samson yang marah pergi ke Askelon, membunuh 30
orang di sana, mencuri pakaian mereka, lalu memberikan pakaian-pakaian itu
kepada Orang-orang Filistin yang mampu menjawab teka-tekinya. Masih dalam
keadaan marah, Samson pulang ke rumah. Mungkin perkawinan Samson ini adalah
perkawinan tipetzadiqa, yaitu perkawinan di mana sang istri tetap
tinggal di rumah orang tuanya. Atau, mungkin Samson sengaja pulang ke rumah
sejenak untuk meredakan amarahnya.
Sesudah amarahnya mereda,
Simson pergi kembali mengunjungi istrinya sambil membawa anak kambing sebagai
oleh-oleh. Namun, ketika hendak masuk ke kamar istrinya, ayah mertuanya
mencegahnya. Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau
benci sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu.
Bukankah adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai
gantinya," (15:2). Siapakah “kawan” Samson ini? NJB menerjemahkannya
dengan “companion”. Kata ini merujuk pada ketiga puluh tamu Samson yang datang
pada pesta perkawinannya tempo hari. Istri Samson dinikahkan lagi dengan salah
seorang kawan minum-minum Samson. Mengetahui dia telah berbuat kesalahan, Sang
ayah menawarkan anak perempuannya yang lain. Namun, Samson tetap marah. Dia
membuat kerusuhan dengan membakar tumpukan-tumpukan gandum, ladang gandum, dan
kebun zaitun.
Mengetahui bahwa Samsonlah
pelaku kerusuhan itu, Orang Filistin yang marah melampiaskan dendam dengan
membakar istri Samson dan ayah perempuan itu. Samson semakin sakit hati. Lalu,
dia kembali membalas dendam karena Orang Filistin itu telah membunuh istrinya.
Balas-membalas itu akhirnya sampai pada peristiwa Lehi ketika Samson memukul
kalah seribu Orang Filistin hanya dengan tulang rahang keledai.
Samson dan Pelacur dari Gaza (16:1-3)
Cerita singkat yang hanya
terdiri dari tiga ayat ini menggambarkan sisi lain dari Samson. Kekuatan Samson
yang dahsyat itu disertai pula dengan libido yang besar. Pada suatu hari
setelah semua kejadian di Timna Samson pergi ke Gaza. Gaza adalah salah satu
kota Orang Filistin di pantai selatan Palestina. Gaza dari Hebron berjarak 38
mil (+ 61 kilometer). Pintu gerbang kotanya memiliki pintu seperti
terowongan yang dikelilingi ruang penjagaan. Di kota itu dia melihat seorang
pelacur, lalu menghampirinya.
Mendengar Samson ada di
Gaza, Orang-orang Filistin bermaksud membalas dendam lagi. Mereka mengepung
kota itu. Mereka menghadangnya di pintu gerbang kota dengan harapan dapat
menangkapnya di waktu fajar saat Samson hendak keluar dari kota. Namun, Samson bangun
pada waktu tengah malam, mencabut kedua daun pintu gerbang kota, lalu
memanggulnya hingga ke Hebron, sebuah daerah Israel. Pintu gerbang kota adalah
sebuah tempat untuk mengambil keputusan politik dan adalah tempat untuk
mengadili, maka tindakan Samson tersebut adalah sebuah penghinaan atas
Filistin.
Kisah Samson semalam
bersama seorang pelacur (zona – hnz) dari Gaza juga bisa
menggambarkan kemurtadan Israel dari TUHAN dan “perzinahan/prostituting”
(zana – hnz) Israel dengan allah-allah asing.
Samson dan Delilah (16:4-21)
Setelah hubungan singkat
semalam di Gaza, Samson jatuh cinta lagi dengan seorang perempuan bernama
Delilah. Tidak seperti hasrat semalam di Gaza atau cinta pertamanya di Timna,
kali ini dia sebegitu mabuk cinta dan tergila-gila pada Delilah sehingga
kelakuannya menggelikan dan tidak masuk akal. Delilah adalah seorang perempuan
dari lembah Sorek, sebuah daerah di dalam wilayah Israel di Kanaan. Namun,
tidak jelas apakah Delilah ini seorang Israel, Kanaan, atau Filistin. Maka,
tidak jelas pula apakah Samson pada akhirnya “pulang” dan mencoba menikahi
perempuan Israel, atau tetap suka berpetualang mencari perempuan bangsa asing.
“Delilah” (delila – hlyld) berarti “genit”. Namanya
mencerminkan sifatnya dan perannya dalam kisah Samson.
Orang-orang Filistin
sekali lagi hendak memanfaatkan perempuan yang dicintai Samson untuk
menjeratnya. Sebagaimana mereka dulu meminta istri Samson untuk membongkar
teka-teki, begitu juga kini mereka meminta Delilah untuk membongkar rahasia
kekuatan super Samson. Namun, jika dulu mereka mengancam akan membunuh istri
Samson jika dia tidak mendapat jawaban atas teka-teki itu, kini mereka menyuap
Delilah dengan “seribu seratus uang perak”.
Delilah kemudian berusaha
mencari tahu rahasia kekuatan Samson. Samson mencoba berbohong dengan
mengatakan, “Jika aku diikat dengan tujuh tali busur yang baru, yang belum
kering, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain mana pun
juga,” (16:7). Setelah dia diikat dengan tali itu, Orang-orang Filistin
menyergapnya, tetapi dia memutuskan tali itu dengan mudah. Delilah merayu untuk
yang kedua kali, mencari tahu rahasia kekuatan Samson. Samson berbohong lagi,
katanya, “Jika aku diikat erat-erat dengan tali baru, yang belum terpakai untuk
pekerjaan apa pun, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain
mana pun juga,” (16:11). Delilah pun mengikatnya dengan tali itu. Orang-orang
Filistin menyergap lagi, tetapi dengan mudah tali itu diputuskannya. Untuk
ketiga kalinya Delilah merayu Samson. Samson berbohong lagi, “Kalau engkau
menenun ketujuh rambut jalinku bersama-sama dengan lungsin lalu mengokohkannya
dengan patok, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain mana
pun juga,” (16:13). Kali ini Delilah semakin dekat dengan rahasia kekuatan
Samson, rambut panjangnya. Samson hampir membahayakan dirinya sendiri. Walaupun
demikian, ketika Orang-orang Filistin menyergap, Samson masih dapat bangun
dengan gagah perkasa, bahkan disentaknya lepas patok tenunan dan lungsin itu.
Seperti halnya istri
pertama Samson yang meragukan cinta Samson karena tak juga membocorkan jawaban
teka-tekinya, Delilah pun pada akhirnya melakukan hal yang sama. Berkatalah
perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta
kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali
engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena
apakah kekuatanmu demikian besar," (16:15). Perempuan itu terus merengek-rengek
dan mendesak-desak Samson selama berhari-hari. Entah apa yang terjadi pada
Samson. Sepertinya Samson adalah pria yang tak mampu tahan akan rengekan dan
tangisan perempuan yang dicintainya. Mungkin cinta telah begitu memabukkannya
sehingga dia tidak dapat cukup menyadari bahwa dahulu dia pernah mengalami hal
yang persis serupa, seorang perempuan merengek-rengek minta diberi tahu jawaban
teka-teki, lalu setelah itu masalah terjadi. Dia bahkan tak mampu menyadari
bahwa Delilah telah tiga kali mencoba menyerahkannya kepada Bangsa Filistin.
Apakah cinta Samson sebegitu besar terhadap Delilah sehingga dia mampu
memaafkan kesalahan besar yang diulang Delilah tiga kali, bahkan tak menyadari
Delilah mencoba mengulang keempat kali? Apa pun yang dipikirkan Samson, apa pun
yang dirasakan Samson, apa pun yang terjadi pada Samson, akhirnya dia membuka
rahasia kekuatannya. Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya,
katanya: "Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari
kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka
kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti
orang-orang lain," (16:17).
Delilah merayu Samson
untuk tidur di pangkuannya. Samson yang dimabuk cinta itu menurut saja. Lalu,
Delilah menyuruh orang mencukur rambut Samson. Seketika itu, TUHAN meninggalkan
dia dan hilanglah kekuatannya. Samson kini telah melanggar tiga ketentuan nazir
dan pencukuran rambut ini adalah pelanggaran yang paling fatal. Orang Filistin
kemudian menyergapnya. Samson tak berdaya. Kedua matanya dicungkil. Dia dibawa
ke Gaza, dibelenggu dengan dua rantai tembaga, dan bekerja sebagai penggiling
(16:21) serta sepertinya sebagai pelawak (16:25).
Akhir Hayat Samson (16:22-31)
Seiring berjalannya waktu,
rambut Samson tumbuh panjang kembali. Ayat 22 sepertinya merupakan sebuah tanda
harapan. Kemudian, para raja Filistin berkumpul untuk mengadakan persembahan
dan pesta di kuil Dagon, allah Orang Filistin; kira-kira ada 3000 orang dalam
satu atap. Samson diperintah untuk melawak dalam pesta itu. Samson berdiri di
antara pilar-pilar. Selesai melawak, dia berdoa kepada TUHAN, “Ya Tuhan ALLAH,
ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah,
supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang
Filistin,” (16:28). Sekali lagi, aksi Samson adalah dendam pribadi terhadap
Bangsa Filistin oleh karena sakit cinta yang dia derita. Akan tetapi, segala
aksi pembalasan dendam pribadi ini digunakan TUHAN untuk membebaskan Israel.
TUHAN menggunakan Samson yang telah melanggar tiga ketentuan nazirnya untuk
memukul Bangsa Filistin.
Samson merubuhkan
pilar-pilar penyangga kuil itu hingga kuil itu menimpa 3000 Orang Filistin.
Samson pun mati bersama mereka. Yang dibunuhnya sewaktu mati lebih banyak dari
pada yang dibunuhnya sewaktu hidup. Samson dikuburkan di antara Zora dan
Esytaol di dalam kubur Manoah. Dan, dia menghakimi Bangsa Israel selama 20
tahun.
Penutup
Samson adalah pecinta yang
kuat dan manis. Meskipun telah berkali-kali dikhianati oleh perempuan yang
dicintai, Samson tetap mencintainya dengan tulus. Cinta itu pun membuat dia
rela menyerahkan apa yang paling penting dan berharga dalam hidupnya, yaitu rahasia-rahasianya,
terutama rahasia kekuatannya. Cinta Samson menggambarkan cinta TUHAN terhadap
Bangsa Israel yang tidak setia. Samson dengan segenap hidup (yang penuh dengan
pelanggaran itu) serta dengan segenap cintanya digunakan TUHAN untuk memulai
karya pembebasan Bangsa Israel yang nantinya berpuncak pada Raja Daud.
Bibliografi
Bergant, Dianne &
Robert J. Karris (ed.)
2006
TAFSIR ALKITAB PERJANJIAN LAMA, terj. A. S. Hadiwiyata, LBI, Yogyakarta,
Kanisius
Keck, Leander E., cs (ed.)
1998 THE
NEW INTERPRETER’S BIBLE, A Commentary in Twelve Volumes, Volume II, Nashville:
Abingdon Press
Mays, James L.,cs (ed.)
1988
HARPER’S BIBLE COMMENTARY, San Fransisco: Harper & Row Publishers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar