Minggu, 20 Desember 2015

Tatkala Super Jenderal Mengancam Pentagon



BERKAT operasi yang dipimpinnya-lah, pilot pesawat jet tempur Rusia yang ditembak Turki di wilayah Suriah selamat. Di kala pilot pesawat jet tempur Rusia yang ditembak Turki itu keluar dari pesawat dengan parasut dan ditawan ISIS dan Teroris Turkmen yang didukung Turki ketika mendarat, Qassem Soleimani segera menelpon Vladimir Putin untuk menawarkan bantuan-nya, dan Vladimir Putin pun tanpa ragu langsung menyetujuinya.

Hasilnya, pilot jet tempur Rusia yang ditawan itu selamat oleh pasukan Hizbullah yang dipimpinnya. Itulah salah-satu prestasi jenderal yang belakangan populer ini. Tapi bukan itu saja yang membuatnya menjadi pesohor, ia juga dikabarkan pernah mengirim surat yang mengagetkan Pentagon.

Seperti jamak diketahui oleh kita, Pentagon merupakan gedung yang dirancang secara efisien, sangat memperhitungkan keamanan tingkat tinggi dari ancaman yang datang dari luar, dan tentu saja, super canggih dalam segala pertimbangan seluruh sisinya. Sistem gang di dalam gedung ini, misalnya, panjangnya 28 kilometer dan luasnya 11 hektare.

Dan hebatnya lagi, setiap tempat di dalam gedung supercanggih ini bisa dicapai dalam waktu tujuh menit dengan jalan kaki. Juga tentu saja, keamanan gedung Pentagon ini tak diragukan lagi merupakan gedung dan fasilitas yang dirancang dan dibangun dengan keamanan terbaik di dunia. Buktinya, negara manapun di dunia, baik itu musuh Amerika atau bukan, tidak pernah terpikirkan untuk bermain-main dengan Pentagon.

Hanya saja, kali ini, ada yang sangat berbeda. Menteri Pertahanan AS, yaitu Leon Edward Panetta, setelah melakukan rapat politik itu kembali ke ruangan pribadinya seperti biasanya. Namun, yang berbeda kali ini adalah saat ia duduk di kursinya, tatapannya jatuh kepada sepucuk surat yang ada di atas meja kerjanya. Leon Edward Panetta dengan gemetar dan keringat dingin melihat sampul surat yang berlogo Republik Islam Iran di mejanya itu. Meski demikian, surat itu diambilnya, dibuka dan dibacanya:

Kepada Menteri pertahanan Panetta, tidakkah Anda berpikir bahwa saya sedekat ini dengan Anda? Tentunya saya selama ini selalu bersama Anda dan anak buah Anda. Jangan pernah berpikir menyerang Iran karena sedikit saja Anda masuk perbatasan kami, maka tempat pertama yang saya akan hancurkan adalah ruangan Anda.” Tertanda Pemimpin Angkatan Militer Quds Iran, Qassem Soleimani.

Santer kabar, bahwa surat itu sampai di meja paling rahasia di Pentagon, di meja Menhan Amerika tersebut, tiba setelah Qassem Soleimani melakukan pertemuan sangat rahasia dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang salah satu agenda pembicaraannya adalah ‘kerjasama’ untuk menghajar boneka Barat, Rezim Al-Saud, Israel dkk, yaitu ISIS, Al-Qaeda, FSA, dkk di Suriah dan Irak. 

Ketika seorang pemimpin agama (Sayid Ali Khamenei, kedua dari kanan) turun ke medan tempur selama perang Iran-Irak (1980-1988) di mana Amerika, Ingris, Israel, Rezim Al-Saud dkk kala itu menyumbang uang dan senjata kepada Rezim Saddam untuk menyerang Iran agar pemerintahan hasil Revolusi 1979 yang dipimpin Ayatullah Khomeini tumbang, yang dengannya Amerika, Israel, dkk dapat kembali memegang kendali atas Iran. Hanya saja, meski Iran dikeroyok seorang diri, Iran dapat mempertahankan pemerintahan hasil Revolusi 1979-nya.

Pengalaman selama 8 tahun inilah yang membuat Amerika, Israel, Rezim Al-Saud dkk masih bimbang hingga kini untuk berkonfrontasi secara langsung dengan Iran, dan mereka lebih memilih untuk menghajar sekutu-sekutu Iran saat ini: Suriah, Irak & Libanon.

Dan ajaibnya, selama perang delapan tahun itu, pesawat-peswat canggih sumbangan Amerika kepada Saddam, senantiasa mengalami kecelakaan dan nasib naas, sebagaimana nasib itu juga menimpa pesawat-pesawat canggih Amerika sendiri, entah karena cuaca atau angin badai yang datang tiba-tiba begitu saja, seperti ketika Hercules C-130 dan sejumlah helikopter-helikopter tempur canggih Amerika rontok dan hancur begitu saja di Gurun Tabas, Iran akibat badai yang datang tiba-tiba, meski cuaca (menurut ramalan cuaca) mestinya normal dan tidak ada badai. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar