Jumat, 12 Desember 2014

Apakah Ekonomi Politik Internasional Itu?



Oleh Zetira Kenang Kania

Jika mendengar kata ekonomi, politik, maupun internasional, tentunya ketiga kata tersebut bukanlah kata yang asing di telinga kita. Ketiga kata tersebut sebenarnya memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Jika kita mendengar kata ekonomi, maka hal yang langsung terlintas di pikiran kita selalu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pasar dan kesejahteraan. Lalu ketika kita mendengar kata politik, hal yang akan terlintas di pikiran kita selalu mengenai kekuatan, kekuasaan, dan kebijakan.

Sementara itu jika mendengar kata internasional, maka hal yang terlintas di pikiran kita selalu mengenai bagaimana tiap negara ataupun bangsa berhubungan satu dengan yang lainnya. Lalu bagaimanakah jika ketiga kata tersebut digabungkan dalam satu kalimat Ekonomi Politik Internasional? Bagaimanakah pengertiannya dan pentingnya disiplin ini? Serta samakah ekonomi politik internasional ini dengan political economy?

Ekonomi politik internasional sesungguhnya merupakan esensi yang sangat penting dalam hubungan antar negara serta kesejahteraan global. Ekonomi politik internasional tidak hanya mempelajari tentang satu bidang saja, namun juga mempelajari kolaborasi tiga konsep yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan. Pada hakikatnya, ekonomi politik internasional merupakan suatu bidang yang fokus utama konsepnya merupakan hubungan antara kekuatan publik dan swasta dalam hal alokasi sumber daya (Ravenhill, 2008).

Tiap negara tentu memiliki sumber daya, namun diperlukan alokasi dan kebijakan yang tepat untuk mengaturnya. Selain itu, tentu setiap negara akan selalu memerlukan hubungan dengan negara lain terutama dalam hal ekonomi. Oleh karena itu, setiap negara memerlukan kebijakan yang tepat dan lugas dalam mengatur strategi ekonomi politik. Selain itu seperti yang telah kita ketahui bersama, isu globalisasi menjadi isu yang sangat sering dibahas sejak berakhirnya perang dingin sampai saat ini. Isu globalisasi yang kian mengemuka ini kemudian menjadi sangat lekat dengan isu hubungan ekonomi dan politik internasional (Gilpin, 2001).

Situasi seperti ini dapat terjadi karena globalisasi dan meningkatnya ketergantungan ekonomi antar negara merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hal ini pun merupakan hal yang sangat penting meskipun sebenarnya situasi yang terjadi akibat hubungan ketergantungan ekonomi dan globalisasi bukanlah sesuatu yang baru karena situasi integrasi ekonomi dunia yang terjadi pasca perang dunia kedua sebenarnya merupakan situasi yang serupa dengan yang terjadi pada integrasi ekonomi perang dunia I (Gilpin, 2001).

Pendekatan yang ada terhadap ekonomi politik internasional pun bermacam-macam. Misalnya saja pendekatan liberalisme, nasionalisme, dan Marxisme (Gilpin,2001) serta rational choice method (Ravenhill, 2008).

Sejak tahun 1980-an, studi ekonomi politik internasional telah diperkaya baik dengan pendekatan teoritis maupun metodologis. Namun, studi ekonomi politik internasional ini tetap tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah subjek ataupun sebuah metodologis (Ravenhill, 2008).

Dalam pendekatan state-centric realist pada studi ekonomi politik internasional, kepentingan dan kebijakan negara dideterminasi oleh elit politik, tekanan dari kelompok yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat nasional, serta sistem ekonomi politik nasional (Gilpin, 2001).

Sementara itu dalam pendekatan rational choice method menjelaskan bahwa mengapa institusi internasional seperti Uni Eropa juga ikut berperan dalam beberapa bagian, apa efek dari institusi tersebut, dan mengapa beberapa institusi tersebut dapat bertahan lebih lama (Ravenhill, 2008).

Globalisasi ekonomi telah menunjukkan beberapa kunci perkembangan dan pembangunan dunia selama ini seperti perdagangan, keuangan, dan foreign direct investment (FDI) oleh multinational corporation seperti World Trade Organization (WTO). Perdagangan internasional pun terus meningkat. Bahkan semakin banyak objek yang dapat diperdagangkan antar negara seperti intellectual property. Semakin banyaknya objek dan semakin mudahnya masing-masing dari kita untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh sekalipun sehingga akhirnya meningkatkan intensitas hubungan dan ketergantungan antar negara. Hal ini tentu berujung pada meningkatnya kompetisi dalam perdagangan internasional (Gilpin, 2001). Bahkan selama era 1980 dan 1990-an, kompetisi perdagangan yang kian intens dapat terlihat dari bertambahnya jumlah industri di kawasan Asia Timur serta semakin banyaknya strategi ekspor dan impor (Gilpin, 2001).

Situasi yang timbul akibat globalisasi ini tentu tidak dapat dihindari. Setiap negara ataupn lapisan masyarakat tentunya mau tidak mau harus menerimanya. Perdagangan bebas, kebebasan pergerakan modal, dan akses tak terbatas yang merupakan target dari pemerintahan internasional tentu mendorong adanya ekonomi politik internasional. Jika hanya mendalami ekonomi internasional, hal ini tentu tidaklah cukup. Aktivitas ekonomi yang terjadi dalam situasi seperti ini bukanlah semata-mata dideterminasi oleh pasar serta ekonomi secara teknis, namun juga dipengaruhi oleh norma, nilai, dan kepentingan sistem sosial dan politik di dalamnya. Oleh karena itu, unsur politik menjadi esensi yang juga sangat penting dalam ekonomi politik internasional. Misalnya saja jika kita melihat dari kondisi yang terjadi saat ini, kondisi ekonomi global sangat dipengaruhi oleh keamanan dan kepentingan politik serta hubungan antara negara dengan kekuatan ekonomi yang luar biasa seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang, Cina, dan Rusia. Hal ini membuktikan bahwa efisiensi ekonomi dan ambisi nasional bersama-sama menggerakkan ekonomi global selama abad 21 ini (Gilpin, 2001).

Beberapa hal tersebutlah yang membuktikan bagaimana ekonomi politik internasional menjadi eksis dan urgen untuk dipelajari serta betapa pentingnya studi ini untuk selalu ditelaah.

Kemudian apakah bedanya studi ekonomi politik internasional ini dengan ekonomi politik? Ekonomi politik internasional dan ekonomi politik memang sebenarnya memiliki kaitan yang erat. Namun keduanya memiliki perbedaan karena pada hakikatnya ekonomi politik merupakan prasyarat untuk peningkatan komprehensi dari implikasi perkembangan dan pembangunan hubungan ekonomi internasional yang baru (Gilpin, 2001).

Ekonomi politik ini mempelajari bagaimana suatu negara mengatur kegiatan-kegiatan ekonomi melalui beberapa kebijakan dan power management yang dimiliki. Sementara itu, ekonomi politik internasional lebih merupakan suatu kolaborasi analisa antara Hubungan Internasional dengan Ekonomi Politik. Ekonomi politik internasional juga lebih menitikberatkan terhadap interaksi antar negara dalam aktivitas ekonomi bersama untuk menghadapi tantangan baru yang tercipta saat globalisasi ini. Selain itu, ekonomi politik internasional saat ini juga selalu diperkaya oleh teori-teori kesejahteraan serta metodologi yang dapat diterima dalam perkembangannya. Sehingga ekonomi politik internasional lebih membahas mengenai mengapa beberapa peristiwa dapat terjadi ketimbang mengenai preskripsi kebijakan yang biasanya diulas dalam ekonomi politik (Ravenhill, 2008).

Berdasarkan pembahasan mengenai ekonomi politik internasional di atas, dapat diketahui apakah sebenarnya ekonomi politik internasional, apa dan bagaimanakah urgensinya, serta perbedaannya dengan ekonomi politik.

Dapat disimpulkan bahwa ekonomi politik internasional dapat membantu kita untuk menelaah mengenai bagaimana dan mengapa terjadi fenomena-fenomena ekonomi dan politik yang terjadi selama interaksi antar negara menjadi semakin intens terjadi terutama saat adanya globalisasi. Memang globalisasi lah yang merupakan isu utama yang dibahas dalam ekonomi politik internasional karena mulai dari fenomena-fenomena globalisasi yang terjadi, hubungan ekonomi antar negara, institusi, serta kebijakan yang ada demi kesejahteraan global kemudian menjadi isu utama dalam kehidupan sampai saat ini.

Sumber: Gilpin, Robert. 2001. “The New Global Economic Order”, dalam Global Political Economy: Understanding the International Economic Order. Princeton: Princeton University Press, pp. 3-24. Ravenhill, John. 2008. “The Study of Global Political Economy”, dalam John Ravenhill: Global Political Economy. Oxford: Oxford University Press, pp. 18-25. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar